Ini adalah salah satu step di Teknik-teknik Mengendalikan Mimpi, berikut adalah penjelasan mengenai Sleep Paralysis.
Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak ? Tenang, Anda bukan sedang diganggu makhluk halus. Ini penjelasan ilmiahnya.
Kejadian ini sering gue alami sejak SMP, bahkan hingga sekarang (sekarang gue udah SMA). Saat hendak bangun tidur atau baru saja tertidur, gue ngerasa seperti ditindih sesuatu, padahal tidak ada apa-apa. Ini membuat gue susah bangun ataupun teriak minta tolong.
Lalu, ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Untuk bisa bangun, caranya adalah menggerakan ujung kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali (kalo mau pasrah juga nanti hilang).
Setelah itu, biasanya gue ngga berani tidur lagi. Takut kesadaran gue ilang atau kejadian itu keulang lagi. Apalagi saat kejadian, gue ngeliat bayangan hitam (ngeri coy -_-). Pernah gue cerita ke temen-temen gue, kata mereka yang nindihin gue adalah MAKHLUK HALUS (tambah ngeri gue -_-). Tapi gue berusaha mencari penjelasan ilmiah dari kejadian Sleep Paralysis ini. Dan inilah hasilnya
Sleep Paralysis
Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak nafas seperti di cekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut Sleep Paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah mengalaminya (gue termasuk sih -_-). Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya (kalo gue setiap tidur telentang, capedeh -_-).
Sleep Paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki maupun perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep Paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.
Di Dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau Old Hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa ngeliat agen rahasia asing atau alien (ada-ada aja -_-). Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernafas.
Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, Sleep Paralysis adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap Rapid Eye Movement (cari di google yah :p).
Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur lebih dalam, tidur paling dalam dan tahan REM (Rapid Eye Movement), pada tahap inilah mimpi terjadi.
Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung lompat ke mimpi (REM).
Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, disinilah Sleep Paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.
Selain itu, Sleep Paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya muncul stress dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam Shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.
Jangan Anggap Remeh
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, Sleep Paralysis bisa juga merupakan pertanda Narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk). Sleep Apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.
Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.
Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan Sleep Paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.
Perlu diketahui juga, Sleep Paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (gue banget -_-). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi resiko terserang gangguan tidur ini.
Nah, jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.